Swastika Buana — Kampung Swastika Buana menggelar kegiatan Pembinaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Lampung Tengah pada Kamis, 4 Desember 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Diskominfo Lampung Tengah, perwakilan Kecamatan Seputih Banyak, serta Kepala Kampung Swastika Buana, Made Rimbawa Putra, S.E.

Pembinaan KIM ini menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola, menyaring, dan menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat di era digital.

Peserta kegiatan terdiri dari para tokoh masyarakat, perangkat kampung, serta para pemuda Kampung Swastika Buana yang memiliki semangat tinggi untuk memajukan kampung melalui pengelolaan informasi yang lebih baik.

Dalam kegiatan ini, peserta dibekali pemahaman mengenai:

• peran strategis KIM dalam menyebarkan informasi pembangunan,

• cara mengidentifikasi dan menangkal hoaks,

• pemanfaatan media digital sebagai sarana publikasi kampung,

• serta pentingnya komunikasi publik yang efektif.

Perwakilan Diskominfo Lampung Tengah menekankan bahwa KIM merupakan jembatan antara masyarakat dan pemerintah dalam memastikan informasi yang tersampaikan akurat, mudah dipahami, dan tepat sasaran.

Kepala Kampung Swastika Buana, Made Rimbawa Putra, S.E., menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi pemantik semangat bagi pemuda kampung untuk mengambil peran lebih aktif dalam pengelolaan informasi.

“KIM bukan hanya wadah berbagi informasi, tetapi juga sarana membangun citra kampung yang maju dan transparan. Pemuda harus berada di garda terdepan dalam menyebarkan informasi positif dan mendorong partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Melalui pembinaan ini, masyarakat Kampung Swastika Buana diharapkan mampu mengoptimalkan peran KIM sebagai motor penggerak literasi digital, media komunikasi kampung, serta sarana penyampaian aspirasi.

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah kampung, serta Diskominfo Lampung Tengah, Swastika Buana bergerak menuju kampung yang lebih informatif, responsif, dan adaptif terhadap perkembangan